Parental Religious Guidance Through Communication Patterns In Overcoming Self-Injury In Adolescents

Authors

  • Reza Izzatul Izah Universitas Islam Negeri Mataram, Indonesia
  • Iqbal Bafadal Universitas Islam Negeri Mataram, Indonesia
  • Mohammad Fakhri Universitas Islam Negeri Mataram, Indonesia
  • Ninda Nurul Fadhilah UIN Walisongo Semarang, Indonesia
  • Milatul Zulfa UIN Walisongo Semarang, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.70115/tamaddun.v1i3.307

Keywords:

Religious Guidance, Communication Patterns, Self Injury

Abstract

Self-injury behavior is a form of behavior used to cope with emotions, problems, and emotional pain by hurting oneself without any direct intention of committing suicide. Other studies have found that adolescents have a high intention to engage in self-harming behavior due to various factors such as economic problems, family problems, lack of attention, or broken homes. The role of parents is very much needed in shaping the character of children and providing guidance, especially religious guidance. The method used in this study was a descriptive qualitative approach with subjects who were adolescents with self-injury behavior in Central Lombok Regency. Data analysis used data reduction, and data validation used source triangulation. The results of this study indicate that religious guidance and the application of effective communication patterns can reduce the potential for self-harm among adolescents. There was a decrease in self-harming behavior.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amalia, F. (2018). Bimbingan keagamaan dalam upaya mengatasi perilaku bullying anak di Panti Asuhan Surya Mandiri Way Halim Bandar Lampung [Skripsi tidak dipublikasikan]. UIN Raden Intan Lampung.

Amir, M. S. (2013). Bimbingan dan konseling Islam. Amzah.

Anditha Sari, A. (2017). Komunikasi antarpribadi. Yogyakarta: Deepublish.

Arifin, M. (2005). Pokok-pokok pikiran tentang bimbingan penyuluhan agama di sekolah dan luar sekolah. Jakarta: Bulan Bintang.

Aswandy. (2020). Peran komunikasi keluarga dalam membentuk sikap sosial remaja di Desa Marioritengga Kecamatan Marioriwawo Kabupaten Soppeng [Skripsi tidak dipublikasikan]. IAIN Parepare.

Azwar, S. (2010). Metode penelitian. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Bungin, B. (2006). Sosiologi komunikasi: Teori, paradigma, dan diskursus teknologi komunikasi masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Cangara, H. (2012). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Coralia, F. (n.d.). Peran komunikasi orang tua dan anak dalam penanganan kegemaran bermain game online [Skripsi tidak dipublikasikan]. Universitas Islam Bandung.

Darajad, Z. (2005). Ilmu jiwa agama. Bintang Bulan.

Departemen Agama Republik Indonesia. (2005). Al-Qur’an dan terjemahannya. Bandung: CV Diponegoro.

Dinas Kesehatan Provinsi NTB. (2021, Juni 4). Orientasi pencegahan dan pengendalian gangguan mental emosional (GME). https://dinkes.ntbprov.go.id

Djamarah, S. B. (2017). Pola asuh orang tua dan komunikasi dalam keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

Eagen, R. (2010). Straight talk about cutting and self-injury. Crabtree Publishing Company.

Effendy, O. U. (2002). Dinamika komunikasi. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.

Fatimah, E. (2010). Perkembangan peserta didik. Pustaka Setia.

Guntur, A. I., Dewi, E. M. P., & dkk. (n.d.). Dinamika perilaku self-injury pada remaja laki-laki. Jurnal Psikologi Talenta Mahasiswa, Fakultas Psikologi, Universitas Negeri Makassar.

Hurlock, E. B. (1993). Child development. McGraw-Hill.

Iryana, R. K. (n.d.). Teknik pengumpulan data metode kualitatif [Skripsi tidak dipublikasikan]. STAIN Sorong.

Ismaya, B. (n.d.). Bimbingan & konseling studi, karir dan keluarga.

Khalifah, S. (2019). Dinamika self-harm pada remaja [Skripsi tidak dipublikasikan]. Universitas di Surabaya.

Klonsky, E. D., & Muehlenkamp, J. J. (2007). Self-injury: A research review for the practitioner. Journal of Clinical Psychology, 63(11), 1045–1056. https://doi.org/10.1002/jclp.20412

Kriyantono, R. (2006). Teknik praktis riset komunikasi. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Lahmuddin. (2016). Konseling dan terapi Islami. Medan: Perdana Publishing.

Liliweri, A. (2011). Komunikasi serba ada serba makna. Jakarta: Kencana.

Lubis, E. A. (2012). Metode penelitian pendidikan. Medan: Unimed Press.

Ma’arif, B. S. (2010). Komunikasi dakwah paradigma untuk aksi. Jakarta: Remaja Rosdakarya.

Maidah, D. (n.d.). Self-injury pada mahasiswa [Skripsi tidak dipublikasikan].

Mardalis. (2014). Metode penelitian: Suatu pendekatan proposal. Bandung: Bumi Aksara.

Moleong, L. J. (2018). Metode penelitian kualitatif. Jakarta: PT Remaja Rosdakarya.

Mufidah, H. (2008). Komunikasi antara orang tua dengan anak dan pengaruhnya terhadap perilaku anak: Studi kasus di SMP Islam Al-Azhar 2 Pejaten Jakarta Selatan [Skripsi tidak dipublikasikan].

Mulyani, E. S. (n.d.). Hubungan bimbingan keagamaan orang tua dan penguatan guru dalam pembelajaran dengan perilaku siswa [Skripsi tidak dipublikasikan].

Noor, J. (2011). Metodologi penelitian. Jakarta: Kencana.

Parks, P. J. (2010). Self-injury disorder. Referencepoint Press.

Rukmana, B. (n.d.). Faktor-faktor penyebab terjadinya perilaku self-injury pada mahasiswa yang berkuliah di universitas swasta di Kota Pekanbaru [Skripsi tidak dipublikasikan].

Sadullah, U. (2014). Pedagogik ilmu mendidik. Bandung: Alfabeta.

Sahrul. (2016). Agama dan masalah-masalah sosial. Medan: Perdana Publishing.

Sari, A., Hubeis, A. V. S., & dkk. (2010, Juli). Pengaruh pola komunikasi keluarga dalam fungsi sosialisasi keluarga terhadap perkembangan anak. Jurnal Komunikasi Pembangunan, Institut Pertanian Bogor.

Sholihah, R. (2020). Teknik expressive writing untuk mengatasi self-injury pada penerima manfaat di Panti Pelayanan Sosial Anak (PPSA) Tawangmangu [Skripsi tidak dipublikasikan]. Universitas Sebelas Maret.

Soejanto, A. (2005). Psikologi komunikasi. PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2017). Metode penelitian pendidikan: Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharto, P. (2009). Metode penelitian kualitatif untuk bisnis. Jakarta: PT Indeks.

Suprianto. (2003). Metode riset: Aplikasi dalam pemasaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Susanto, A. (2017). Pola komunikasi guru dalam pembinaan akhlak siswa SMK Al-Fajar Kasui Way Kanan [Skripsi tidak dipublikasikan]. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

TafsirWeb. (2022, Desember 21). Surat Luqman ayat 17. https://tafsirweb.com/7501-surat-luqman-ayat-17.html

Takwati, L. S. (2017). Proses regulasi emosi pada remaja pelaku self-injury [Skripsi tidak dipublikasikan].

Thamrin. (2013). Peran orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar anak. Yogyakarta: Kanisius.

Thesalonika, & Apsari, N. C. (n.d.). Perilaku self-harm atau melukai diri yang dilakukan oleh remaja (self-harm or self-injuring behavior by adolescent). Jurnal Pekerjaan Sosial.

Triningtyas, D. A. (2016). Komunikasi antarpribadi. Solo: CV AE Media Grafika.

West, R., & Turner, L. H. (2008). Pengantar teori komunikasi: Analisis dan aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika.

Whitelock, J. (2009). The cutting edge: Non-suicidal self-injury in adolescence. Cornell University Psychology Articles.

Widyawati, R. A., & Kurniawan, A. (2021). Pengaruh paparan media sosial terhadap perilaku self-harm pada pengguna media sosial emerging adulthood. Buletin Riset Psikologi dan Kesehatan Mental, 1(1).

World Health Organization. (2017). Mental health status of adolescents in South-East Asia: Evidence for action. Regional Office for South-East Asia.

Downloads

Published

27-09-2025

How to Cite

Parental Religious Guidance Through Communication Patterns In Overcoming Self-Injury In Adolescents. (2025). TAMADDUN: Jurnal Ilmu Sosial, Seni, Dan Humaniora, 1(3), 119-127. https://doi.org/10.70115/tamaddun.v1i3.307